Pengembangan Produk Pertanian: Pembuatan Jelly Kulit Pisang
wah, kebeneran lg off kerja dan libr kuliah nih... dan waktu iseng-iseng buka mbah google eh dapat sesuatu yang buat saya dan mudah-mudahan semuanya menarik nih...
sebuah trobosan baru dari pisang, yang biasanya pisang dimakan buahnya, entah dimakan langsung atau diolah menjadi gorengan dll. tapi ini sebuah produk yang unik, dimana selain buahnya ternyata kulit pisang bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang sangat unik dan dapat menjadi penghasilan tambahan untuk kita.. disini aku pengin berbagi cara pengolahan kulit pisang menjadi jelly.. wuah, menarik bukan...
nah bagi temen-temen yang pingin nyobain untuk membuatnya silahkan deh dicoba...
Cara pembuatan Jelly Kulit Pisang:
Alat dan bahan
1. Alat yang diperlukan adalah :
a. Panci stainless
b. Kompor
c. Pisau stainless
d. Garpu/sendok/pengaduk kayu
e. Baskom plastik
f. Alat pengukur (literan atau timbangan)
g. Saringan
h. Talenan
i. Stoples
2. Bahan yang diperlukan adalah :
a. Kulit pisang matan : 1 liter
b. Kulit pisang mentah : 1 liter
c. Air : 2 liter
d. Sitrunzuur : 1 sdm
e. Gula putih : 500-700 gram
f. Vanili : 1 bungkus
Cara Membuat
Untuk membuat jelly kulit pisang ini adalah :
1. Pilih kulit pisang yang bersih cukup tua baik yang matang maupun mentah.
2. Cuci hingga bersih.
3. Potong-potong dan buang bahan yang tidak digunakan.
4. Timbang sesuai kebutuhan lalu tambahkan air bersih dan sitrunzuur.
5. Rebus hingga mendidih, angkat dan diamkan selama 12-20 jam.
6. Saring pelan-pelan jangan sampai air yang keruhnya terbawa.
7. Air kulit pisang ditakar dan harus menghasilkan sebanyak 1 liter.
8. Tambahkan gula pasir, aduk-aduk hingga larut lalu disaring.
9. Rebus
sampai kental dan dites dengan menggunakan garpu. Apabila sudah kental
maka jika garpu dicelupkan akan terlihat cairan yang menempel pada garpu
tersebut.
10. Angkat dan masukkan dalam stoples, diamkan sampai kental.
11. Setelah kental, jelly siap dinikmati.
Prinsip-prinsip Pembuatan Jelly
Jelly
merupakan bahan yang kental/semi padat terbuat dari campuran 45 bagian
berat buah-buahan 55 bagian berat gula. Pemekatan campuran ini harus
mempunyai kadar gula yang lebih besar dari 68% untuk jelly yang
terberat.
Di
pasaran terdapat berbagai jenis jelly dari berbagai buah-buahan dan
tidak semua jelly yang diperdagangkan bermutu tinggi. Untuk mendapatkan
jelly yang bermutu tinggi dengan flavour yang harum maka digunakan
campuran buah yang sudah matang dengan yang mentah. Buah mentah
digunakan untuk memberikan kadar pectin dan keasaman yang cukup baik,
sedangkan buah matang digunakan untu memberikan flavour yang baik. Untuk
mempersingkat proses pemasakan biasanya ditambahkan pectin komersial
dan gula yang lebih banyak atau apabila kadar pectin yang diperoleh dari
buah sangat rendah, lama pemasakkan perlu diperhatikan, agar dapat
memberikan kekentalan yang cukup baik.
Pemasakkan
yang terlalu lama akan menghasilkan jelly yang terlalu keras, sedangkan
pemasakkan yang terlalu singkat akan menghasilkan jelly yang terlalu
encer.
Untuk
memperpanjang daya simpan jelly, dapat ditambahkan pengawet anti
kapang, misalnya natrium benzoat. Larutan asam (asam sitrat, asam
tartarat dan asam malat) dapat pula ditambahkan untuk mempercepat
pembentukan gel pada pembuatan jelly. Tetapi asam yang terlalu banyak
akan menyebabkan terjadinya sintesis (keluarnya air dari gel) dalam
jelly, dan bila pemberian asam terlalu sedikit akan menyebabkan pecahnya
jelly jam. Oleh karena itu pH jelly yang optimum sekitar 3,10-3,46.
Peranan Gula dalam Pembuatan Jelly
Gula
mampu memberi stabilitas mikroorganisme pada suatu produk makanan jika
diberikan pada konsentrasi cukup (di atas 70% padatan terlarut biasanya
dibutuhkan).
Kadar
gula yang tinggi bersama dengan kadar asam yang tinggi (pH rendah),
perlakuan dengan pasteurisasi secara pemanasan, penyimpanan pada suhu
rendah, dehidrasi dan buah-buahan pengawet kimia merupakan teknik-teknik
pengawetan pangan yang penting.
Apabila
gula ditambahkan ke dalam bahan pangan dalam konsentrasi yang tinggi
(paling sedikit 40% padat terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi
tidak tersedia bagi pertumbuhan mikroorganisme dan aktifitas air dari
bahan pangan berkurang.
Kulit pisang yang baik untuk pembuatan jelly adalah kulit pisang nangka.
Perbandingan kulit pisang yang digunakan untuk jelly adalah kulit pisang matang 1 liter + pisang mentah 1 liter (1 : 1).
Pectin
Sebagian
besar jaringan tanaman tertentu mengandung pectin. Polisakarida yang
berfungsi sebagai bahan pengeras, kulit buah lemon atau jeruk adalah
salah satu sumber pectin terkaya karena mengandung kurang lebih 30%
substansi ini. Secara kimiawi pectin adalah campuran dari uronic acid
galactose digabungkan dengan metal alcohol. Dalam bentuk ekstrak murni
dari bahan tanaman, pectin berupa bubuk berwarna putih kekuningan,
hamper tidak berbau dan dengan rasa getah. Pectin mampu mengubah cairan
menjadi gel. Banyak tanaman yang dapat dipergunakan untuk memproduksi
pectin, tapi kulit buah lemon, jeruk, limau dan anggur adalah sumber
ekstrak pectin untuk kebutuhan komersial.
Manfaat Jelly Kulit Pisang
1. Menembah selera
2. Sebagai makanan tambahan
3. Mengandung antioksidan.
Analisa Hasil dan Kesimpulan
Analisa Hasil/Perhitungan Ekonomi
Daftar Belanja
|
Harga
|
Kulit pisang 2 liter
|
Rp 1.000,00
|
Gula putih 500-700 gram
|
Rp 4.900,00
|
Sitrunzuur 1 sdm
|
Rp 100,00
|
Vanili 1 bungkus
|
Rp 200,00
|
Bahan bakar
|
Rp 5.000,00
|
Total
|
Rp 11.200,00
|
Modal Rp 11,200,00
Hasil jelly kulit pisang 2 stoples (200 ml)
Harga jual Rp 13.000,00 per stoples
Harga jual seluruhnya 2 x Rp 13.000,00 = Rp 26.000,00
Jadi, keuntungan yang dapat diperoleh = Rp 26.000,00 – Rp 11.200,00
= Rp 14.000,00
sekian yah... semoga bermanfaat...
sumber: http://badiklatda.jabarprov.go.id/index.php/pengembangandiklat/172-pembuatan-jelly-kulit-pisang
Comments